Minggu, 31 Agustus 2014

Menjadi Guru Berkarakter melalui Pembelajaran di Kelas

Menjadi seorang Guru seharusnya merupakan panggilan jiwa yang hidup dan terus dihidupkan, terlepas dari kapan kesadaran akan panggilan itu terjadi.  Menjadi Guru memang memerlukan penerimaan dan kesadaran akan penerimaan yang merupakan pintu masuk yang akan membuka cakrawala dunia kehidupan melalui kelucuan, keceriaan, kejengkelan, rasa marah dan terkadang ketidak sukaan karena anak-anak, siswa dalam berfikir, bersikap, dan berbuat yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Semua guru harus dapat menerima dengan tulus peran dan tugasnya dalam kehidupan.
Kompetensi-kompetensi guru merupakan faktor yang membentuk suatu kesatuan yang menginspirasi dan mempengaruhi pada efektivitas peran dan tugas guru, meliputi:
1.    Kompetensi kepribadian, meliputi: beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, arif dan bijaksana, demokratis, mantap, berwibawa, stabil, dewasa, jujur, sportif, menjadi teladan bagi peserta didik,  secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri, dan mengembangkan diri.
2.    Kompetensi sosial adalah kemampuan guru yang meliputi: berkomunikasi lisan, tulis, isyarat yang santun, menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik.
3.    Kompetensi paedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, yaitu meliputi: pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
4.    Kompetensi professional, yaitu meliputi penguasaan: materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu, konsep dan metode dislipin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu. (Uhar Suhrsaputra, 2011: 7)

Guru berkarakter pasti yakin bahwa upaya untuk mencapai kebahagiaan adalah suatu usaha yang juga membahagiakan, dan menjalankan peran dan tugas sebagai pendidik. Kebahagiaan tak dapat dibangun dalam kebimbangan, tanpa keyakinan takkan mungkin kebahagiaan dapat dirasakan, dan semua itu hanya akan tumbuh kuat pada orang-orang yang berkarakter. Jadi guru berkarakter adalah guru yang berbahagia, guru yang dapat melampaui dari sekedar professional, guru yang tidak hanya punya keinginan akan masa depan, tapi juga punya tekad, upaya dan tindakan yang sungguh-sungguh untuk menjalankan peran dan tugasnya sebagai pendidik, sebagai perancang masa depan bangsa, sebagai pelayan dalam mengantarkan peserta didik pada masa yang akan datang.
Visi, misi, dan tujuan hidup pribadi menjadi bagian penting yang menginspirasi sikap dan perilaku dalam melaksanakan peran dan tugas sebagai guru, sehingga menjadi guru merupakan bagian penting yang mendominasi fikiran, perasaan, sikap dan perilaku sehingga membentuk karakter yang kuat dan meresap yang dapat mendorong kesuksesan dalam menjalankan peran dan tugas sebagai pendidik. Menjadi guru telah  menjadi bagian hidup yang mempribadi dalam kepribadian dan guru harus terus memperkuat komitmen profesi sebagai guru melalui refleksi terus menerus dengan berlandaskan pada arah kehidupan yang telah ditetapkan. Dengan terintegrasinya arah hidup dengan komitmen hidup dan komitmen profesi sebagai guru, maka akan tumbuh suatu kepribadian yang kuat dan terbentuklah karakter yang kuat, konsisten, konsekwen dalam menjalankan peran dan tugas guru.
Karakter Guru yang baik menurut pandangan Peserta didik:
a.    Member inspirasi, menjadi sumber inspirasi
b.    Simpati dan suka menolong, peduli dan membuat siswa merasa penting, ramah, mencintai/menyayangi siswa serta dapat membina hubungan  personal yang baik
c.    Mendorong untuk bekerja keras
d.   Komunikator yang baik
e.    Punya selera humor yang tinggi
f.     Sangat menguasai materi yang diajarkan
g.    Mau mendengarkan pendapat siswa
h.    Interaktif dan melibatkan emosi positif dalam pembelajaran
i.      Dislipin dan percaya diri
j.      Tidak mudah marah, emosi terkendali
k.    Pemecah masalah
l.      Bersikap fair/adil
m.  Berdedikasi pada pekerjaan sebagai guru
n.    Pemimpin dan teman yang baik

Karakter seorang Guru terhadap Peserta Didik:
1.    Siswa adalah manusia utuh, maka terimalah dia apa adanya
Guru tidak boleh memilih siswa sesuai dengan yang diinginkan, maka menerima keadaan siswa apa adanya merupakan sikap arif dan bijak, karena justru dengan demikian kemampuan dan daya upaya guru akan menentukan dalam membantu mereka menjadi dewasa secara moral, intelektual maupun sosial sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. Oleh karena itu siswa adalah dengan segala aspek pribadi, sikap dan berbagai kemampuan yang telah ada dan dimiliki, namun semua bisa berubah dengan pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan sebagai salah satu wahana proses yang penting untuk membantu mendorong perubahan.
2.    Perhatikanlah, pedulilah, dan tuluslah pada Peserta Didik
Kesadaran dan kerelaan menerima kenyataan bahwa interaksi dengan siswa sebagai suatu keseluruhan akan menumbuhkan perhatian (concern), rasa peduli (caring), rasa berbagi (sharing), dan kebaikan yang tulus (kindness). Perhatian, kepedulian, dan ketulusan yang diberikan kepada peserta didik dengan sungguh-sungguh akan menumbuhkan pemahaman itu maka fikiran, sikap dan perilaku guru akan menjadikan peserta didik menjadi pribadi yang baik.
3.    Berbagilah tanggung jawab dengan Peserta Didik
Mengertilah keinginan mereka agar peserta didik juga mengerti apa yang diinginkan guru dalam proses pendidikan dan pembelajaran, berbincanglah dengan peserta didik, fahamilah pikiran, sikap, kepribadian dan latar belakang peserta didik agar guru makin tahu cara yang tepat mengajaknya bertanggungjawab terhadap pencapaian masa depan.
4.    Jadikanlah perbedaan sebagai kekayaan
Menerima perbedaan merupakan hal penting dalan berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswa secara efektif. Seikap dan perilaku tersebut akan mendorong guru untuk memahami siswa dengan beremphati, guru dapat mengetahui apa, dan siapa siswa tanpa melakukan analisis dan penilaian, namun akan menggerakkan dan memberdayakan, dan dengan pemahaman serta perlakuan yang demikian maka dapat terwujud suatu interaksi yang produktif dalam proses pembelajaran.
5.    Tingkatkan mutu komunikasi edukatif
Komunikasi edukatif adalah komunikasi yang melibatkan  fikiran, perasaan dan perilaku yang dapat memberikan dampak pendidikan, pendewasaan dalam aspek intelektual, moral dan social, komunikasi edukatif mencakup interaksi di lingkungan sekolah dan lingkungan kelas serta banyak terjadi juga di lingkungan masyarakat ketika guru berte,u dalam suatu kegiatan tertentu.
6.    Masuklah ke kelas dengan senyum dan mengajarlah dengan efektif
Senyum menggambarkan kegembiraan, dan akan membawa efek gembira dan menyenangkan pada orang yang melihatnya, jadi guru menginginkan peserta didik belajar dengan baik dengan motivasi tingi. Ketika guru memasuki kelas dan mengawalinya dengan senyum, maka yakinlah bahwa hal itu akan membawa suasana emosi peserta didik dalam keadaan senang dan siap menerima apa yang akan kita lakukan bersama di kelas, proses pembelajaran akan berjalan efektif, mengajar juga akan lebih kondusif dalam mendorong penguasaan materi yang akan disampaikan sehingga guru berhasil menciptakan iklim kelas yang kondusif dan edukatif.
7.      Kemas dan silah perilaku produktif dalam pembelajaran
Tampilah dengan baik dan percaya diri, prima dan menarik, berbicaralah dengan jelas dan lancar, buat variasi pembelajaran. Ketahuilah nama-nama siswa yang ada dikelas agar jarak antara guru dan peserta didik terasa dekat dan peserta didik merasa diperhatikan. Berlakulah bijaksana, ajarilah bahwa peserta didik yang kita ajar memiliki tingkat kepandaian yang berbeda-beda. Berusahalah selalu ceria di depan kelas, dan lakukan humor yang cerdas dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Kendalikan emosi, jangan mudah marah dikelas dan jangan mudah tersinggung karena perilaku siswa karena peserta didik yang kita ajar adalah remaja yang masih labil emosinya. Berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan siswa. Berlakulah jujur, jangan menyombongkan diri sendiri ketika mengajar, dan bersikap adil dalam memberikan penilaian pada siswa.
8.      Jadilah guru yang inspiratif
Tanamkan kemampuan dengan memberi inspirasi untuk menjadikan proses pendidikan dan pembelajaran yang dijalani sebagai bagian yang harus diraih dengan kesungguhan untuk mendewasakan diri serta memperkuat mental, menumbuhkan harga diri, dan memperkuat kepercayaan diri peserta didik. Mendidik merupakan suatu proses menjauh dan mendekat antara apa yang guru fikirkan dan keinginan peserta didik serta meningkatkan hubungan yang inspiratif dengan dunia peserta didik.

Sumber:

Suharsaputra, Uhar.2011.Menjadi Guru Berkarakter.Yogyakarta: Paramita Publising.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar