Senin, 15 Desember 2014
Senin, 01 September 2014
CONTOH LAPORAN KKL
A.
Latar
Belakang
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
merupakan bentuk kegiatan perkuliahan yang sebagian penyelenggaraannya
dilaksanakan di luar Universitas yaitu pada instansi-instansi baik pemerintah
maupun swasta yang sesuai dengan program studi yang dikuasai oleh seluruh
mahasiswa baik melalui jalur pendidikan maupun non pendidikan. Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Administrasi
Perkantoran adalah salah satu bentuk kegiatan perkuliahan yang wajib
dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran karena mata
kuliah ini merupakan bagian dari kurikulum PSPAP (Program Studi Pendidikan
Administrasi Perkantoran). Tujuan melaksanakan kegiatan KKL adalah untuk
mendapatkan pengetahuan belajar di luar Universitas dalam menghadapi dunia
kerja sehingga menghasilkan tenaga kependidikan bidang administrasi perkantoran
yang professional.
Tema Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
yang diambil oleh program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran adalah
mahasiswa mandiri, terampil, dan berkarakter untuk siap memenuhi tuntutan dunia
kerja. Dengan diadakannya KKL ini diharapkan seluruh mahasiswa Pendidikan
Administrasi Perkatoran siap terjun dalam dunia kerja yang mempunyai
ketrampilan dan karakter yang profesional khususnya bidang administrasi
perkantoran. Tujuan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yaitu membekali mahasiswa dengan pengalaman kerja agar dapat
mempersiapkan diri setelah menyelesaikan jenjang kuliah, mendapatkan ketrampilan sesuai
dengan bidang studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, dan untuk menyelesaikan
tugas KKL bagian dari kurikulum. Sehingga lulusan program studi Pendidikan Administrasi
Perkantoran mampu melaksanakan tugas professional tenaga kependidikan dalam
pembelajara Administrasi Perkantoran.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) program
studi Pendidikan Administrasi Perkantoran mengambil objek studi 3 tempat yaitu
kantor perpustakaan kearsipan dan dokumentasi kota batu, TVRI Bali, dan Pusat
Oleh-oleh Khas Cah Ayu R27 Bali. Tempat yang dipilih tentunya berkaitan dengan
mata kuliah yang dikuasai dalam program studi Pendidikan Administrasi
Perkantoran. Kantor perpustakaan kearsipan dan dokumentasi kota batu merupakan
mata kuliah Manajemen Kearsipan, TVRI Bali merupakan mata kuliah Komunikasi,
dan Pusat Oleh-oleh Khas Cah Ayu R27 Bali yaitu mata kuliah Kewirausahaan.
B. Pelaksanaan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
1. Proses persiapan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Persiapan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) adalah pertama dilakukan pembentukan panitia KKL yaitu terdiri dari perwakilan mahasiswa angkatan 2011 reguler dan mahasiswa angkatan 2011 non reguler. Kemudian panitia yang telah terbentuk, mereka
membahas berbagai pilihan
tempat kunjungan dan sasaran
KKL. Berbagai pilihan tempat
kunjungan dan sasaran KKL lalu
ditawarkan kepada seluruh mahasiswa Program Studi
Pendidikan Administrasi Perkantoran yang terdiri dari dua
kelas yaitu kelas regular dan kelas non reguler, yang akhirnya memperoleh keputusan
bersama yaitu Batu-Bali sebagai tempat kunjungan dan sasaran KKL. Dalam menentukan tempat
kunjungan dan sasaran KKL tentunya
diperoleh setelah
dikonsultasikan dengan dosen Pembimbing Akademik (PA) dan Ketua Prodi
Pendidikan Administrasi Perkantoran.
Kuliah kerja lapangan (KKL) juga
dilakukan beberapa kegiatan yang berhubungan dengan persiapan kegiatan KKL
oleh seluruh
panitia KKL dengan mempertimabangkan berbagai saran dari dosen dan seluruh mahasiswa Program Studi
Pendidikan Administrasi Perkantoran, misalnya dalam menentukan agen perjalanan, menentuan waktu pelaksanaan KKL, penyusunan proposal
kegiatan, penyusunan jadwal kegiatan KKL, serta pembekalan KKL untuk memberikan
pengarahan mengenai sistematika penyusunan laporan.
Sehingga diharapkan dengan adanya persiapan maka pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang disepakati bersama
oleh Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran.
2.
Skedul
pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Kegiatan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dilaksanakan setelah akhir semester 4, tepatnya pada tanggal 30
Juni 2013 sampai dengan 05 Juli 2013. Tempat
kegiatan KKL yaitu di
kantor perpustakaan kearsipan dan dokumentasi kota batu, TVRI Bali, dan Pusat
Oleh-oleh Cah Ayu Bali. Selain
kunjungan belajar di Batu - Bali, kegiatan KKL ini disertai dengan kunjungan wisata
di beberapa tempat di Bali.
JADWAL
PERJALANAN KKL ADP UNY KE BATU – BALI
TANGGAL
30 JUNI SAMPAI DENGAN 05 JULI 2013
MINGGU, 30 JUNI 2013
Jam 19.00 :
Seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran berkumpul
di Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta.
Jam 20.00 : Berangkat menuju kota Batu
menggunakan biro perjalanan
Pandu Wisata dan bus yang digunakan adalah Bimo Transport.
SENIN, 01 JULI 2013
Jam 04.30 :
Rombongan tiba di kota Batu,
untuk transit dan
berkesempatan untuk istirahat sejenak, menjalankan sholat subuh dan membersihkan
diri serta menikmati sarapan pagi
di tempat tersebut.
09.00-11.00 : Kunjungan ke kantor
perpustakaan kearsipan dan dokumentasi kota Batu.
11.00-12.30 : ishoma (istirahat, sholat, dan makan)
kemudian dilanjutkan perjalanan menuju Bali.
12.30-19.00 : Perjalanan dari kota Batu menuju rumah
makan.
19.00-20.00 : Rombongan makan malam dan sholat kemudian melanjutkan
perjalanan menuju Pelabuhan Ketapang.
SELASA,
02 JULI 2013
Jam 02.00 :
Rombongan sampai di Pelabuhan Ketapang dan perjalanan dilanjutkan menyeberang
menuju Pelabuhan Gilimanuk.
04.00 : Rombongan tiba di Pelabuhan Gilimanuk kemudian
dilanjutkan perjalanan menuju Hotel untuk beristirahat.
07.00 : Rombongan sampai di Hotel Made Bali kemudian check
in.
08.00-09.00 : Membersihkan diri dan makan pagi
09.00-10.00 : Perjalanan menuju kunjungan yaitu di TVRI Bali.
10.00-12.00 : Melakukan kunjungan di TVRI Bali
12.00-13.00 : Wisata di Bajre Sandi
13.00-16.00 : Melakukan Kunjungan kewirausahaan di Pusat Oleh-oleh Cah Ayu
16.30-17.30 : Wisata di Pantai Sanur
18.00-20.00 : Membeli cinderamata di Pusat Oleh-oleh Karang Kurnia
21.00-22.00 : Rombongan melakukan makan malam di Hotel
dan dilanjutkan istirahat.
RABU, 03 JULI 2013
Jam 07.00-08.00 : Rombongan melakukan makan pagi untuk
melanjutkan perjalanan.
08.30-10.30 : Melihat pertunjukan Tari Barong
11.30-13.30 : Melakukan wisata ke Dream Land
14.00-18.00 : Membeli cinderamata ke Joger dan wisata
ke Pantai Kute.
19.00-21.00 :
Rombongan makan malam di Desa Kertalangu Sanur dan membeli cinderamata di
Kertalangu.
22.00 : Tiba di Hotel dan melanjutkan
untuk istirahat.
KAMIS, 04 JULI 2013
Jam 07.00-08.00 : Rombongan melakukan makan pagi untuk
melanjutkan perjalanan.
08.00-10.00 : Wisata ke Sangeh
10.00-12.00 : Wisata ke Bedugul dan dilanjutkan makan
siang di Bedugul
12.00-15.00 : Perjalanan Bedugul menuju Pelabuhan
Gilimanuk.
15.00-17.00 : Perjalanan Pelabuhan Gilimanuk menyeberang
menuju Pelabuhan Ketapang.
17.00-20.00 : Perjalanan dari Pelabuhan Ketapang menuju
rumah makan.
20.00-21.00 : Rombongan makan malam dan menjalankan
sholat.
21.00 : Melanjutkan perjalanan pulang
ke Yogyakarta
JUM’AT, 05 JULI 2013
Jam 12.00 : Sampai di Yogyakarta
3.
Hasil pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja
Lapangan (KKL)
a. Kantor Perpustakaan Kearsipan dan
Dokumentasi Kota Batu
Kantor Perpustakaan Kearsipan dan Dokumentasi kota
Batu beralamat di Jalan Dewi Sartika No. 72 Kota Batu. Perpustakaan sebagai
pusat informasi, sangat terkait dengan tugas mengelola sumber-sumber informasi
yang dibutuhkan oleh masyarakat, untuk itu diharapkan mampu memberikan
kemudahan bagi masyarakat untuk mengeksploitasi informasi serta mampu mengubah
sebuah komunitas melalui perannya dalam menghasilkan masyarakat yang
berpengatahuan. Sedangkan kearsipan dan dokumentasi merupakan bagian integral
dari administrasi public atau pemerintah, berperan sebagai memori dan
penyimpanan program kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan dalam rangka
menjamin keselamatan bahan (bukti) sekaligus pertanggungjawaban tentang
perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan, serta untuk
menyediakan bahan pertanggung jawaban sebagai sumber informasi bagi kegiatan
pemerintahan.
Dasar hukum Kantor Perpustakaan Kearsipan dan
Dokumentasi adalah UU no. 25 tahun 2004, UU no. 17 tahun 2004, UU no. 22 tahun
2004, UU no. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, UU no. 43 tahun 2009 tentang
kearsipan, UU no. 41 tahun 2007, Peraturan pemerintah no. 54 tahun 2005,
Peraturan Pemerintah no. 60 tahun 2005m, Peraturan Pemerintah no. 36 tahun
2007, Peraturan Menteri Dalan Negeri No.
6 tahun 2007, dan sebagainya.
Visi Kantor Perpustakaan, Kearsipan, dan Dokumentasi
adalah Terwujudnya perpustakaan modern dengan pelayanan prima yang sesuai
standart nasional sebagai sarana layanan informasi pendidikan, penelitian,
rekreasi untuk menunjang mengembangkan budaya bangsa dan terselamatkannya
dokumentasi/arsip daerah.
Misi Kantor Perpustakaan, Kearsipan,
Dokumentasi adalah
1. Peningkatkan
kuantitas dan kualitas staf perpustakaan Kearsipan dan Dokumentasi
2. Peningkatan
kuantitas da kualitas layanan perpustakaan kearsipan dan dokumentasi yang
berkualitas didukung oleh fasilitas modern tenaga professional, dan berada di
lingkungan masyarakat
3. Pengembangan
sarana dan prasanana perpustakaan kearsipan dan dokumentasi
4.
Pengembangan budaya baca dan
pengembangan perpustakaan
5. Melaksanaakan
pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat beridentitas kerakyatan serta membangun social budaya masyarakat.
6. Membangun
masyarakat tradisional menjadi masyarakat yang mandiri mempunyai pandangan ke
depan yang baik.
7. Memberdayakan
unit perpustakaan guna mensuseskan program pemerintah dalam meningkatkan gemar
membaca masyarakat
8. Memberdayakan
unit kearsipan guna mengelola arsip dinamis dan statis dengan informasi yang
lengkap, mudah dan cepat ditemukan kembali
9. Mewujudkan
kantor perpustakaan, kearsipan, dan dokumentasi kota Batu sebagai lembaga pust
informasi dan pelayanan prima kepada penggunaan jasa perpustakaan dan
kearsipanserta dokumentasi
10.
Meningkatkan ketatalaksanaan system
pengelolaan penataan perpustakaan, kearsipan, dan dokumentasi.
11.
Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia perpustakaan, kearsipan, dan dokumentasi yang professional dalam rangka
peningkatan pelayanan prima dengan menerapkan system komputerisasi (TI)
12.
Mendorong pemenuhan keperluan sarana dan
prasarana perpustakaan, kearsipan, dan dokumentasi yang sesuat dengan
standart operasional
13.
Menyelamatkan, melestarikan, memelihara,
dan memasyaratkan perpustakaan, kearsipan, dan dokumentasi.
Kantor Perpustakaan,
Kearsipan, dan Dokumentasi menerangkan mengenai bidang kearsipan. Manajemen
arsip adalah suatu sistem pengelolaan arsip yang diciptakan dan dipergunakan
oleh suatu organisasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan, baik yang bersifat
teknis maupun administrative. Rekaman
kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga
negara, pemerintahan daerah , lembaga pendidikan, perusahaan, orpol dan ormas ,
dan perseorangan dalam rangkaian kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara. Jenis-jenis arsip ada dua yaitu arsip dinamis dan arsip statis.
Sedangkan arsip dinamis dibagi menjadi tiga yaitu arsip aktif, arsip inaktif,
dan arsip vital. Arsip statis adalah Arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip
karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan
berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun
tidak langsung oleh lembaga kearsipan. Kegunaan arsip adalah sebagai alat
pengingat, sebagai sumber informasi, sebagai alat
control/pengawasan/pengendalian, sebagai bukti pertanggungjawaban, sebagai alat
pengambilan keputusan, sebagai alat pengukur/indicator keberhasilan suatu
organisasi, dan sebagai bahan bukti resmi mengenai penyelenggaraan administrasi
pemerintah dan kehidupan bangsa. Langkah-langkah
dalam mengelola arsip adalah klasifikasi arsip, penyimpanan arsip, perawatan, dan penyusutan arsip.
Tahapan klasifikasi arsip dinamis aktif merupakan tahapan
awal dari proses pengelolaan arsip meliputi pemeriksaan, pengisian disposisi
surat, pengisian daftar pengendali surat, pengisian kartu kendali, dan penyerahan
arsip ke unit pengolah. Setelah
arsip sampai d unit pengolah maka tahapan selanjutnya adalah penyimpanan
meliputi penerimaan surat dari TU, pemilahan surat
berdasarkan kode klasifikasi arsip, dan
penyimpanan dalam folder dilanjutkan dalam map gantung.
Sedangkan tahapan
klasfikasi dan penyimpanan arsip dinamis inaktif adalah mengisi kartu deskripsi untuk masing-masing arsip /
surat, kartu deskripsi ditempel di masing-masing arsip/surat, Arsip
/ surat dibungkus dengan kertas kraf dan kartu deskripsi di tempel di depannya
(kartu deskripsi tidak ikut di bungkus dengan kertas kraf), ditempel label
Kartu deskripsi di lepas dan ditulis nomor boks tempat penyimpanan arsip
tersebut (manuver kartu deskripsi), arsip/surat yang telah dibungkus dimasukkan
ke dalam boks (nomor urut terkecil terletak paling depan), kartu deskripsi
ditata sesuai urutan arsip dalam boks, dan membuat Daftar Arsip sesuai dengan
kartu deskripsi.
Perawatan arsip in aktif biasa disebut
preservasi arsip dengan cara membersihkan secara manual arsip di depo arsip
dengan cara menghilangkan debu, sawang dan kotoran lain dengan menggunakan sapu
dan kemoceng, memberi kapur barus dan semprotan pembunuh serangga (baygon dll)
ke arsip secara rutin dan berkala, memilah dan mengidentifikasi serta
memisahkan arsip yang dianggap rusak untuk dapat diperbaiki dengan cara
menyambung arsip dengan isolasi maupun laminating arsip, dan fumigasi arsip yaitu salah satu perawatan yang
bertujuan melindungi arsip dari kerusakan yang disebabkan oleh rayap dengan
cara memberikan zat fumigan dan bahan kimia lainnya.
Adapun
tahapan – tahapan yang akan dilakukan dalam penataan arsip statis adalah pemeriksaan
fisik arsip, penataan, dan pembuatan temu balik arsip. Pemeriksaan yang
dilakukan pada arsip statis adalah kesesuaian fisik arsip dengan daftar arsip
statis yang diserahkan, pembersihan fisik arsip dari unsur logam, dan pertahankan
aturan asli.
Penataaan
informasi pada arsip statis adalah pembuatan deskripsi arsip, pengelompokkan
series arsip, penyusunan skema pengaturan arsip, dan penomoran definitive. Sedangkan
penataan fisik adalah pembungkusan arsip, pemberian nomor sampul, penataan
dalam boks arsip, dan pembuatan label informasi boks. Pembuatan temu balik
arsip statis adalah daftar arsip statis yaitu sarana bantu penemuan kembali
arsip statis yang memuat sekurang-kurangnya uraian informasi deskripsi arsip
statis dan inventaris arsip yaitu sarana bantu penemuan kembali arsip statis
yang memuat uraian informasi dari daftar arsip statis yang dilengkapi dengan
pendahuluan dan lampiran.
Kegiatan
penyusutan arsip melalui pemindahan arsip inaktif yang berumur lebih dari 10
tahun dari unit kerja pengolah / SKPD ke lembaga kearsipan (akuisisi arsip) dan
pemusnahan arsip yang tidak bernilai guna dan atau habis jangka simpannya dan
penyerahan arsip statis ke ANRI atau lembaga kearsipan daerah. Tahapan penyusutan arsip ada dua yaitu
akuisisi arsip dan pemusnahan arsip. Akuisisi arsip meliputi pembuatan daftar
arsip, pemindahan arsip in aktif yang berumur lebih dari 10 tahun dari unit
pengolah SKPD, dan penyerahan arsip ke lembaga kearsipan daerah. Sedangkan pemusnahan arsip, terdapat beberapa
tahapan antara lain pemeriksaan yaitu dilaksanakan untuk mengetahui apakah
arsip-arsip tersebut benar-benar telah
habis jangka waktu simpannya.pemeriksaan ini berpedoman kepada Jadwal Retensi
Arsip (JRA), pendaftaran yaitu arsip yang telah diperiksa sebagai arsip yang
diusulkan musnah, harus dibuat daftarnya, pembentukan panitia pemusnahan, penilaian,
persetujuan dan pengesahan, dan pembuatan Berita Acara Pemusnahan. Langkah-langkah
tersebut merupakan kearsipan yang dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan,
Kearsipan dan Dokumentasi kota Batu.
b.
TVRI
Bali
Kantor Pusat TVRI Bali berada di Jalan
Kapten Cokorda Agung Tresna Lingkungan Jayagiri Kelurahan Dangin Puri Klod,
Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar 80235. TVRI Bali yang pada awalnya bernama TVRI Bali beroperasi
mulai tanggal 16 Juli 1978 dan mengudara melalui channel 8 VHF.
Peresmiannya dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Departemen Penerangan Republik
Indonesia, Sukito Lukito Disastro. Seirama dengan semangat otonomi daerah, pada
tahun 2002, TVRI Stasiun Denpasar namanya dirubah menjadi TVRI Stasiun Bali.
Selain bertugas memancarluaskan siaran TVRI Nasional, juga memproduksi
dan menyiarkan acara-acara dengan jangkauan siaran lokal. Sebagai bagian dari
jaringan TVRI Nasional, TVRI Bali juga berkewajiban memproduksi beberapa acara
berita / non berita yang disiarkan melalui TVRI Nasional.
Dalam
memancarluaskan siarannya, TVRI Bali didukung oleh 5 satuan pemancar, yaitu
Pemancar Bukit Bakung, Pemancar Kintamani, Pemancar Gunung Sega, Pemancar
Gunung Kutul dan Pemancar Tejakula. Sejak April 2010, TVRI Bali telah mengudara
melalui channel 29 UHF.
Visi TVRI Bali adalah Terwujudnya TVRI Bali sebagai
televisi masyarakat Bali yang mendukung pelestarian budaya Bali, mendorong
proses pendidikan dan mempromosikan pariwisata Indonesia.
Misi TVRI Bali adalah
· Mengembangkan TVRI Bali sebagai
lembaga penyedia jasa yang inovatif dan memenuhi harapan masyarakat berdasarkan
kearifan lokal dengan kredibilitas dan mutu siaran yang prima.
· Mengembangkan program-program siaran
informasi, budaya, pendidikan yang menarik sebagai tontonan sekaligus tuntunan
masyarakat Bali khususnya dan masyarakat International umumnya.
TVRI
Bali menerangkan mengenai komunikasi yang ada dikantor tersebut. Komunikasi yang diberikan adalah komunikasi
antar bagian, komunikasi kepada public, pelayanan yang diberikan kepada public,
dan sebagainya. Dengan adanya komunikasi maka kegiatan kantor akan dapat
terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
c.
Pusat
oleh-oleh Khas Cah Ayu R27 Bali
Pusat oleh-oleh Khas Cah Ayu R27 Bali mempunyai
pemilik bernama Bapak Robani yang beralamat di Jalan raya batubulan Br. Tegehe,
Kec. Sukawati, 80582. Sebagai perintis
berdirinya Cah Ayu R27 Bapak Robani memulai usaha ini dengan dasar membangun
pertemanan dan kepercayaan yang dilandasi iman islam yang cukup kental,
sehingga begitu ada sedikit modal sekitar Rp 27.000,- ( dua puluh tujuh ribu
rupiah) memulai berdagang kacang dengan cara mengasong naik turun bus pariwsata
di Pasar Sukawati Gianyar.
Kemudian dari hasil keuntungan berjualan dibelikan
sepeda tua yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan karena dengan
menggunakan sepeda barang yang dibawa lebih banyak. Langkah berikutnya dengan
membeli sebuah sepeda motor yang dengan harapan hasil penjualan bisa
meningkatkan dan daya jangkaunya lebih luas, dimana pada saat itu bisa berjalan
di beberapa Hotel yang disinggahi bus.
Dari tabungan yang ada bisa dijadikan modal untuk
membeli sebuah pondok bamboo dengan atap alang-alang untuk berjualan menetap di
Sukawati. Dengan terus membina pertemanan mulai punya jaringan antar teman dari
kalangan Supir, Guide, dan Travel, dan dari dukungan moril teman-temannya maka Bapak
Robani memberanikan diri untuk menyewa tempat berupa bangunan di daerah Celuk
Batubulan, kemudian setelah pindah tempat dua kali, baru kemudian menyewa
tempat yang sekarang dan terus dikembangkan dengan menambah usaha baru berupa
membuka Restaurant, menyediakan jasa Catering, da akan membentuk usaha
Distributor Herbal yang diyakini akan menjadi booming di pasar Indonesia. Dan
telah launching pada 27 Juni 2012.
Sekarang ini dalam perusahaan Cah Ayu R27 sedang
dilakukan audit yang dikerjakan oleh eksternal auditor. Tujuannya adalah untuk
memperbaiki system management, terutama pada sisi keuangan dari yang sebelumnya
dengan system pengelolaan kekeluargaan menjadi system professional dengan
mengetengahkan kejujuran, ketelitian dan tepat waktu dan dilaksanakan dengan
keterbukaan.
Pusat oleh oleh khas bali yang sudah terkenal sejak
tahun 2002 bersertifikat halal, barang selalu baru dijamin halalan toyibah.
Selain bermacam produk kacang asin kami sediakan produk unggulan PIA LENGGANG
yang banyak dicari pelanggan, dibuat dengan rasa keju, jeruk, coklat, kacang
dll dibuat dengan cara dan dengan bahan yang halal.
Dengan menerapkan teori “The Power of Kepepet“ yang ditempuh dengan proses panjang dan
membutuhkan keuletan, kegigihan, dan doa yang tiada henti maka pada tangga 27
September 2002 dibukalah Pusat Oleh-oleh
Cah Ayu di desa Celuk dan menjadi satu-satunya
tempat wisata belanja yang PERTAMA dan TERPERCAYA. Bapak Robani memberikan
motivasi kepada seluruh mahasiswa untuk berusaha untuk mencapai kesuksesan
apapun resiko yang akan dihadapi. Dengan semangat dan usaha yang keras maka
kesuksesan akan datang. Sehingga diharapkan generasi muda untuk berani
mengambil resiko menjadi wirausahawan dan membuar lebih baik atau paling tidak
bisa mengangkat derajat kehidupan diri sendiri.
4. Implikasi
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dalam menunjang
kelancaran pembelajaran
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan suatu bentuk kegiatan perkuliahan yang
sebagian penyelenggaraannya dilaksanakan di luar Universitas yaitu pada
instansi-instansi baik pemerintah maupun swasta yang sesuai dengan program
studi yang dikuasai oleh seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan
Administrasi Perkantoran. KKL Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran
melakukan kunjungan ke tiga tempat yaitu di Kantor Perpustakaan, Kearsipan, dan
Dokumentasi kota Batu, TV Bali, dan Pusat Oleh-oleh Khas Cah Ayu R27 Bali.
Tempat KKL yang dikunjungi tentunya sesuai dengan mata kuliah yang telah
diperoleh program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Kantor
Perpustakaan, Kearsipan, dan Dokumentasi termasuk mata kuliah Kearsipan, TVRI
Bali termasuk mata kuliah komunikasi, dan Pusat oleh-oleh Khas Cah Ayu Bali
termasuk mata kuliah Kewirausahaan. Diharapkan seluruh mahasiswa dapat
memperoleh pengetahuan di luar kegiatan perkuliahan yang dapat digunakan dalam
menghadapi dunia kerja. Sehingga sebagai pendidik harus dapat menjelaskan
kepada para peserta didik mengenai kearsipan yang ada di Kantor Perpustakaan,
Kearsipan, dan Dokumentasi kota Batu, dapat menjelaskan juga komunikasi yang
ada di TVRI Bali, serta menjelaskan kewirausahaan di Pusat oleh-oleh Khas Cah
Ayu R27 Bali.
C. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah suatu bentuk kegiatan perkuliahan yang
sebagian penyelenggaraannya dilaksanakan di luar Universitas yaitu pada
instansi-instansi baik pemerintah maupun swasta yang sesuai dengan program
studi yang dikuasai oleh seluruh mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran. Tema yang diambil dalam kegiatan KKL
adalah mahasiswa
mandiri, terampil, dan berkarakter untuk siap memenuhi tuntutan dunia kerja. Tempat KKL
disesuaikan dengan mata kuliah yang diperoleh seluruh mahasiswa Pendidikan
Administrasi Perkantoran. Mata kuliah Kearsipan yang ada di Kantor
Perpustakaan, Kearasipan, dan Dokumentasi kota Batu, Komunikasi yang ada di
TVRI Bali, dan Kewirausahaan yang ada di Pusat oleh-oleh Khas Cah Ayu Bali.
Dengan adanya KKL ini diharapkan seluruh mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan
sehingga mempunyai ketrampilan untuk siap memenuhi tuntutan kerja.
b. Saran
1)
Bagi Mahasiswa
a)
Selalu
meningkatkan dan menambah pengetahuan
dan pengalaman diluar university untuk siap terjun di dunia kerja
b)
Mahasiswa diharapkan untuk dapat mempunyai ketrampilan mendapatkan bekal untuk siap
memasuki tuntutan dunia kerja.
c)
Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kreativitas
dalam berwirausaha seperti yang
dilakukan Bapak Robani di Pusat Oleh-oleh Khas Cah Ayu Bali.
2)
Bagi
Lembaga Pendidikan
Lembaga Pendidikan dapat menjalin
dan menjaga kerjasama yang saling menguntungkan antara Program Studi Pendidikan
Administrasi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
dengan dunia kerja.
3)
Bagi
Instansi Tempat Kerja
Instansi tempat kunjungan dapat Menerima mahasiswa yang mungkin dapat bermanfaat bagi instansi
tersebut, selalu menjalin dan menjaga kerjasama yang saling
menguntungkan dengan
pihak lain seperti dengan Program Studi Pendidikan Administrasi
Perkantoran.
Langganan:
Postingan (Atom)